POLITIKACEH.CO | Aceh Timur - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat Aceh (DPP PAKAR) Muhammad Khaidir, SH, menilai bahwa Pendidikan Politik Yang Tidak Sehat Akan Berujung Fitnah terkait dinamika Politik Dan Fitnah lawan politik yang terjadi di Aceh Timur.

“Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Tidak terlepas dengan demokrasi atau bebas berpendapat sesuai dengan Undang-Undang nomor 28 A setiap warga negara berhak berkumpul, mengeluarkan pendapat di muka umum dengan santun dan mendasar. Namun disisi lain indikator dugaan dan fitnah menjadikan Pendidikan politik tidak sehat dan berujung fitnah,” jelas Khaidir.

Di kabupaten Aceh Timur jelang Pilkada menjadikan kandidat yang mempunyai Pendidikan politik santun dan berwibawa agar masyarakat Aceh Timur mempunyai wawasan dan kecerdasan selama Momentum Pilkada dan menilai langsung sosok pemimpin Aceh Timur yang lebih bijaksana dan merakyat. Bukan dengan menjelekkan lawan kandidat.

Indikator dan berujung fitnah dapat dilihat antarnya bila para kandidat bupati Aceh Timur melakukan

“Pertama calon bupati dan wakil bupati Aceh Timur serta para tim sukses selama ini terjadi indikator dugaan atau fitnah dengan menjelekkan calon atau lawan politik, seharusnya tidak menghabiskan waktu dan energi untuk melakukan kampanye negatif terhadap kandidat lawan politik yang tidak mendasar sehingga berujung fitnah,” ungkap Khaidir.

“Kedua para calon bupati dan calon wakil bupati serta timsesnya jangan mencari cari kesalahan lawan politik atau lawan calon, melainkan memberikan pencerdasan kepada Masyarakat tentang Arti pendidikan politik sehat atau pun kontribusi nyata kepada masyarakat hasil kerja nyatanya selama menjadi publik figur di tengah tengah masyarakat Aceh Timur,” kata Khaidir yang juga putra Peureulak itu. Rabu (30/11).

“Ketiga Aceh Timur adalah daerah yang mana Pembangunnya sedang berlanjut demi memenuhi kebutuhan masyarakat baik itu Pembangunan Fisik dan jalan jalan sehingga memudahkan Masyarakat dalam membawa hasil panen pertanian masyarakat ke pusat pembelanjaan atau sekarang di sebut kota IDI Central pembelanjaan masyarakat Aceh Timur dengan demikian Calon bupati dan calon wakil bupati Aceh timur mempunyai misi visi dalam melanjutkan pembangunan Aceh timur yang berkelanjutan bukan menghentikan (yang berujung dengan Terbengkalai) pembangunan yang telah dicapai bersama,” jelas Khaidir.

“Harapan Kepada calon bupati dan calon wakil bupati aceh timur tidak melakukan kampanye yang berujung fitnah dan menjelek jelek kan lawan politik melainkan menjelaskan kepada masyarakat apa yang di lakukan para kandidat, sebelum menjabat sebagai bupati dan wakil bupati Aceh timur periode 2017-2022, agar secara tidak langsung masyarakat bisa melihat dan merasakan langsung manfaatnya atau di istilah kan dengan (menjual produk) calon bupati dan wakil bupati selama kampanye,” Pungkas Khaidir.||(ROM)

Published by Admin

Politik Untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh