POLITIKACEH.CO | Banda Aceh - Menjelang akhir tahun 2016 sejumlah harga komoditi dapur terpantau sulit untuk bisa diprediksi naik-turunnya.
Pantauan wartawan politikaceh.co di pasar tradisional Peunayong Banda Aceh (06/12), Salah satu bahan pokok keperluan dapur yang sangat signifikan dalam kurva grafik harga ialah cabai merah, yang terbilang sangat fluktuatif.
Cabai merah menduduki harga Rp 70 ribu Per kilogram, sedangkan cabai hijau dan cabai rawit berada pada harga Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu Per kilogramnya. Berbeda dengan komoditi tomat dan bawang merah yang terbilang stabil pada harga Rp 6 ribu dan Rp16 ribu Per kilogramnya.
Abdulah Abidin pedagang setempat menerangkan, “harga cabai merah sulit diprediksi karena pasokan yang terkadang melimpah dan terkadang kurang, khusus cabai merah hari ini 70 ribu per kilo besok bisa 80 ribu atau 100 ribu per kilonya, tergantung pasokan dari Gayo atau Medan,” ujarnya.
“cabai merah yang dipasarkan di Banda Aceh mayoritas di pasok dari Medan, berbeda dengan tomat yang di pasok dari kota Takengon sehingga harga terbilang murah dibandingan pasokan dari kota Medan, namun dalam kualitas masih jauh dari baik,” jelas Abdullah.
Pedagang lain, Khalidi menuturkan, “pasokan cabe merah agak berkurang karena produktifitasnya mengalami penurunan sehingga harganya naik, dan ditambah biaya atau cost mobilisasi pemasok atau agen,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, “pemerintah melalui lembaga yang bergerak dibidangnya seperti Bulog agar segera mengambil langkah solutif agar harga komoditi cabai tidak meningkat tajam diawal tahun 2017 mendatang,” tutupnya.|| (PONCUT)