POLITIKACEH.CO | Banda Aceh – Saifuddin Yunus alias Pon Pang, mantan Ketua DPRK Lhokseumawe, menyebutkan kemenangan Partai Aceh begitu penting.
“Kita lebih baik mati daripada Partai Aceh kalah,” ujar Pon Pang dalam arahannya dihadapan ribuan anggota KPA, kader Partai Aceh serta relawan tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan TA Khalid, serta pasangan calon wali kota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Yusuf Muhammad di gedung Hasbi Assidiqi, Mon Geudong, Lhokseumawe, Minggu 18 Desember 2016 kemarin.
Pon pang yang juga panasehat KPA Wilayah Kuta Pase tersebut mengatakan, “Partai Aceh adalah amanat perjuangan. Darah dan harta benda rakyat Aceh dipertaruhkan untuk mengangkat harkat dan martabat Aceh”.
“Semua itu dipertaruhkan untuk mengangkat harkat dan martabat rakyat Aceh agar hidup lebih mulia di dunia ini. Kita harus melanjutkan amanah tersebut, bila tidak kita akan ‘teumeurka’ terhadap syuhada dan mereka- mereka pendahulu kita,” ujarnya.
Pon Pang meminta agat masyarakat tidak mudah dirayu oleh pihak lain. Ia mengatakan, jangan hanya karena rupiah rela menghianati bangsa sendiri.
“Jangan mudah tergoda bujuk rayu pihak lain, jangan sampai gara-gara diberi uang seratus ribu rupiah, beras satu sak, kita Aceh rela menjual harga diri hingga mengkhianati bangsa sendiri. Tujuan Partai Aceh tidak sama dengan tujuan partai lain,” tambah Pon Pang.
Ia menambahkan, Partai Aceh mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan butir-butir MoU Helsinki demi kepentingan rakyat.
“PA bukan sekedar tujuan untuk mengangkat anggotanya sebagai calon gubernur, bupati, walikota dan anggota dewan semata. Tapi lebih pada itu, Partai Aceh lah yang berhak dan berkewajiban untuk menuntaskan seluruh butir-butir MoU Helsinki demi kemakmuran rakyat Aceh di masa yang akan datang,” kata Pon Pang.||(MediaAceh.Com)