POLITIKACEH.CO | Medan (28/12) - Pesta demokrasi dalam hitungan hari, pilkada serentak yang dipastikan berjalan pada 15 februari 2017 mendatang mulai memasuki masa kampanye.
Aceh salah satu provinsi yang ikut dalam pilkada serentak menjadi perhatian khusus kelompok kepemudaan dan mahasiswa terutama mahasiswa Aceh yang berada di luar daerah.
Irwansyah Putra Sambo ketua HIMPAS-SU (Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Aceh Singkil -Sumatra Utara), turut angkat suara untuk menyampaikan harapan pemuda yang saat ini tengah dalam pendidikan di Sumatera Utara.
Ia menghimbau kepada para kandidat terutama calon bupati Aceh Singkil untuk menghindari politik uang karena menurutnya pilkada merupakan ajang adu program untuk kesejateraan masyarakat terutama masyarakat Aceh Singkil dimasa yang akan datang.
Sebagai mahasiswa, dirinya Irwansyah sangat menyayangkan cara salah satu oknum anggota DPRK Aceh Singkil dari fraksi Partai Demokrat yang beberapa pekan lalu membagi-bagikan uang dalam acara kampanye dialogis calon bupati dan wakil bupati Safriadi (Oyon) yang berpasangan dengan Sariman di desa Ujung Bawang kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil.
Menurutnya, cara tersebut telah merusak tatanan hukum dan demokrasi. ” Mestinya sebagai wakil rakyat dia harus memberi contoh yang baik ” ujarnya tegas.
Irwansyah juga menghimbau kepada pemuda dan mahasiswa Aceh Singkil agar tidak terlibat dengan politik uang dan turut memantau jalannya Pilkada Damai dan menjaga perdamaian yang sudah di sepakati bersama. ” jangan biarkan masyarakat kita terus dibodohi dan dijinakan dengan uang “, tandasnya.
Pesta demokrasi yang sering dicurangi oleh oknum kapitalism memang masih sangat rawan terutama di daerah yang jauh dari pantauan Pemerintah Provinsi ditambah lagi keberadaan kaum intelektual yang lebih memilih hijrah dari kampung halamannya usai menyandang gelar dalam studinya.
Harapan terbesar saat ini memupuk pada kepekaan dan kesadaran masyarakat bahwa uang bukanlah harga untuk suara dalam pilkada februari 2017 mendatang.
Kesejahteraan 5 tahun akan tercipta dalam satu hari saat pencoblosan, maka perlu bersama mendorong keluar kekuatan liberal yang kapital agar tidak menjadi pemimpin apalagi penguasa di suatu daerah Provinsi Aceh terutama Kabupaten Aceh Singkil.||(PONCUT)