Banda Aceh - Ketua DPR Aceh, Teungku Muharuddin menghimbau kepada seluruh warga Aceh agar tidak bereuforia menyambut pergantian tahun baru.
Politisi muda dari Partai Aceh ini beralasan, malam pergantian tahun baru 2016 ke 2017 tinggal menghitung jam, tidaklah disambut dengan cara euforia berlebihan, cara itu bukan tradisi Aceh.
“Tahun baru Masehi ini identik dengan berbagai euforia, salah satunya dengan membunyikan mercon, kembang api dan sejenisnya. Seharusnya malam pergantian tahun itu menjadi ajang introspeksi diri kita sendiri terhadap segala aktivitas yang kita lakukan selama ini,” ujar Ketua DPR Aceh, Teungku Muharuddin kepada mediaaceh via layanan whatsapp, Sabtu malam, 31 Desember 2016.
Iklan Muallem - TA KhalidMenurutnya, imbauan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun Masehi bertujuan untuk menjaga ketertiban dan ketenangan masyarakat. Apalagi, saat ini masyarakat Aceh akan menyambut pelaksanaan pesta demokrasi dengan harapan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Ini yang perlu dihindari oleh masyarakat Aceh, khususnya warga kota Banda Aceh agar tidak bereuforia berlebihan saat pergantian tahun nanti. Tujuannya adalah untuk menjaga ketentraman dan kedamaian, terlebih menjelang Pilkada.
Apalagi Aceh merupakan salah satu provinsi yang telah diberikan kewenangan khusus untuk menerapkan Syariat Islam. Jadi saya tegaskan lagi, ini bukan budaya dan tradisi umat muslim, terlebih lagi bagi masyarakat Aceh yang mayoritasnya umat muslim,” ujar Teungku Muharuddin.[]
