Syahrul bin Syama’un “Linud” mengutuk keras teror ancaman bom terhadap Dayah Bustanuz Tazkirah

0
18

Aceh Timur - Ketua DPW Partai Aceh kabupaten Aceh Timur, Syahrul bin Syama’un atau yang akrab disapa Linud mengutuk keras teror ancaman bom terhadap Dayah Bustanuz Tazkirah di Desa Keude Blang, Idi Rayeuk Aceh Timur yang diduga dilakukan oleh ISN alias RB yang merupakan Tim Sukses salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Timur pada Rabu, 4 Januari 2017.

“Ancaman bom terhadap dayah dan ulama sama saja dengan mengancam umat Islam secara keseluruhan. Ini adalah teror yang amat sangat biadab. ” ujarnya.

Linud mengingatkan agar jangan ada yang coba-coba mengintimidasi para Tengku dan Ulama, karena rakyat Aceh tak akan tinggal diam jika Ulama disakiti.

Iklan Muallem - TA KhalidIklanIklan Muallem - TA Khalid

“Siapa pun yang berani macam-macam, meneror atau mengintimidasi Tengku atau Ulama akan berhadapan dengan kami, Partai Aceh dan seluruh rakyat Aceh akan selalu berada di shaf terdepan untuk membela ulama dan ajaran Islam”.

Beliau juga merasa heran teror semacam ini bisa terjadi di Serambi Mekah yang mayoritas adalah muslim yang ta’at.

“Belum pernah ada kebiadaban semacam ini di bumi Serambi Mekah. Siapa pun pelakunya sebagai bangsa Aceh seharusnya malu dengan perbuatannya itu, sebab orang Aceh yang paling jahat sekalipun pasti akan tetap hormat dan patuh kepada ulama. Ulama adalah warisatul anbiya’, dari mereka lah ajaran Islam yang haq sampai kepada kita. Wajib bagi kita untuk melindungi mereka dari segala bentuk kejahatan, ancaman, pressure, intimidasi yang terkutuk, walaupun nyawa taruhannya.

Di sisi lain, Linud juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang bergerak cepat mengejar terduga pelaku, yang menurut kabar saat ini telah ditahan di Mapolres Aceh Timur.

Seperti diketahui, acara peresmian dayah Bustanuz Tazkirah oleh calon Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf yang turut dihadiri oleh calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H.M. Thaib dan Syahrul Bin Syama’un diwarnai dengan ancaman bom. Ancaman tersebut diterima via telepon oleh Tengku Imum setempat yang juga salah seorang panitia.

“Tengku, droëneuh bék neupeuget njang ken-ken, dan bék matjam-matjam ngoèn Kamoë, njan bom kalheuh ku tanom, njan beureutôh awak droëneuh djipeuphoe saboh saho”, ancam pelaku.

Tak lama berselang ia kembali menelepon dan mengancam akan menghabisi Tgk. Imum tersebut jika melaporkan soal ancaman sebelumnya.

“droëneuh bék matjam-matjam dan lapor kamöe, dan Jak Peuduek bak Facebook, matjam-matjam ingat”.

Ancaman bom tersebut Kemudian diketahui oleh beberapa anggota KPA yang juga kader Partai Aceh yang sedang bersama Tgk Imum, sehingga membuat seluruh anggota KPA, santri dan masyarakat hendak mencari pelaku, namun hal tersebut dapat dicegah, kemudian diambil sikap untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum.

Mendapat laporan teror bom, dengan sigap Kapolres Aceh Timur turun dengan Tim Jihandak ke lokasi Pesantren, dan juga melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku teror yang diketahui merupakan tim sukses calon bupati dan wakil bupati Aceh Timur lainnya.