POLITIKACEH.CO | Banda Aceh – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Aceh Peduli Indonesia (AMAPI) gelar Aksi Bela Rakyat 121 di Depan gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Kamis (12/01).
Pernyataan sikap, kami AMAPI,
- Meminta DPR RI mengevaluasi kebijakan Jokowi
- Menolak kenaikan harga BBM non subsidi (Pertamax, Pertalite, Pertadex, dan dexlite)
- Menolak dengan tegas PP Nomor 60 Tahun 2016 yang berisi daftar kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB.
- Menolak kenaikan biaya tarif listrik untuk 900 VA yang mencapai 242,5 persen karena akan menyengsarakan masyarakat menengah ke bawah.
- Mendesak Presiden Jokowi mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA.
- Menolak keberadaan pekerja asing di Indonesia.
Akmal selaku Koordinator aksi mengatakan, “mahasiswa Aceh hari ini berharap kepada DPR Aceh untuk dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintahan Indonesia dan juga kepada Plt Gubernur untuk dapat bersinergi dengan dewan untuk menyampaikan aspirari mahasiswa hari ini kepada pemerintahan pusat”.
Iklan Muallem - TA Khalid“mahasiswa Aceh mengharapkan Pemerintah agar fokus terlebih dahulu pada upaya peningkatan fundamental kesejahteraan rakyat, sebelum mengambil kebijakan penaikan harga-harga. Dengan demikian rakyat tidak akan terlalu terpukul dan dan terbebani dengan kebijakan tersebut,” tambah Akmal.
Ketua DPR Aceh Tgk, Muharuddin saat menemui mahasiswa menyatakan, “Atas nama Dewan Aceh, siap untuk merespon rakyat Aceh, karena dalam sumpah kami pun jelas tertuang bahwa harus dapat mendengarkan aspirasi rakyat Aceh”.
“DPR Aceh juga sepakat untuk menolak kenaikaan harga bbm, kenaikkan listrik, hal ini akan kita sampaikan ke DPR RI,” tambahnya.
Pantauan wartawan politikaceh.co, di lapangan terlihat puluhan mahasiswa menggelar aksi di sertakan dengan atribut bendera dari berbagai lembaga, diantaranya PEMA UNMUHA, BEM Unsyiah, PEMA Serambi Mekkah, PEMA UIN Ar-Raniry, UUI, KAMMI, IKPKR, dan BBG.||(HS)
